Jumat, 10 Januari 2014


Surga untuk seorang muslim yang banyak bermanfaat bagi orang lain, diri sendiri dan orangtua,

''Bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.''
(Q.S. Ar-Rahman: 46)

Sebuah kisah yang indah di ceritakan oleh Yahya bin Ayub yang dituliskan oleh Ibnu Qayyim dalam kitabnya Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaaqin,

''Di kota madinah ada seorang pemuda yang prilakunya membuat Umar Bin Khattab heran. Manakala pemuda tersebut pulang dari mengerjakan shalat isya tiba-tiba diperjalanan ada seorang perempuan merayunya. Dia terus berusaha merayu dan menggoda pemuda tersebut sehingga akhirnya pemuda tersebut tergoda. Dia mengikuti perempuan itu menuju rumahnya. Dan manakala ia berada di depan pintu rumah perempuan tersebut dia merasa malu dan takut kepada Allah kemudian di dalam hatinya terlintas firman Allah :

''Sesunggunya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka takut kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.''
(Q.S. al-Araf: 201)

Sang pria itu sujud tersungkur dan perempuan tersebut pun melihatnya. Dia merasakan dirinya akan pingsan.
Dan perempuan yang sedari tadi menggodanya berusaha untuk menolongnya, dan memapah pemuda itu menuju ke rumahnya.
Ayah pemuda itu keluar dan melihat anaknya terlentang di depan pintu rumah dan membawa anaknya masuk ke dalam kamar sampai akhirnya sang pemuda pun sadarkan diri.

Sesudah sadar ayahnya bertanya,
''Apa yang terjadi padamu wahai anakku?''
Pemuda itu tersebut tidak mau menyampaikan tentang apa yang baru saja terjadi pada dirinya.

Tatkala dia membaca ayat di atas nafasnya terasa sesak dan akhirnya pemuda tersebut meninggal dunia.

Masyarakat Madinah pun gempar karenanya dan berita itupun akhirnya sampai pada Amirul Muminin Umar Bin Khattab.

Umar berkata,
''Ceritakanlah kepadaku tentang kisah kematian pemuda tersebut!''
Sesudah mendengar cerita itu Umar tertegun dan dia langsung menuju pusara pemuda itu.

Sesampainya di sana ia berdoa kepada Allah sampai akhirnya dia mendengar suara yang memanggil-manggil,
''Wahai fulan bin fulan, Wa liman khafa maqama rabbihi janatain.''
Artinya,
''Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.''
(QS. Ar-Rahman: 46).

Setelah itu Umar mendengarkan suara dari dalam kubur,
''Sungguh Tuhanku telah memberikan itu kepadaku.''

Sebuah pelajaran yang indah yang senantiasa mengingatkan kita agar selalu waspada terhadap prilaku kemaksiatan dan kemungkaran. Adakah pernah manakala kita hendak melakukan perbuatan maksiat kemudian kita malu kepada Allah, kemudian menyadari bahwa siksa Allah di akherat kelak sangatlah pedih.

''Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannnya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesunggunya surgalah tempat tinggal (nya)''
(Q.S. an Nazi'at: 40-41)

Adab pergaulan seorang muslim

1. Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara (Al-Qur-an).

Walaupun tidak ada hubungan kekeluargaan dan tidak satu bahasa, daerah ataupun adat kebiasaan, tetapi dengan adanya kalimah yang sama maka sesama mu`min pada hakikatnya bersaudara. Persaudaraan itu tidak hanya di dunia saja, tetapi juga di akhirat karena di sana akan berjumpa kembali dan itulah perseudaraan yang sejati. Berbeda dengan selain mu`min walaupun ia ada hibungan kekeluargaan dengan kita tetapi tidak akan bersama-sama di akhirat kelak.

2. Diwajibkan tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan.

Jika mereka susah dalam kebendaan, maka kita membantunya dalam menghilangkan kesusahannya, itulah tolong menolong dalam kebaikan. Sedangkan jika mereka lalai dalam amalan agama, maka kita mengingatkan mereka untul mengamalkannya, itulah tolong menolong dalam ketaqwaan. (Al-Qur-an)

3. Ditekankan bagi orang mu`min agar memiliki sifat selalu mendahulukan kepentingan orang lain. Inilah yang menjadi sifat para sahabat. Walupun mereka sendiri dalam keadaan susah payah, tapi mereka akan berusaha menolong kesusahan orang lain lebih dahulu. (Al-Qur-an)

4. Memberi nasihat jika dimintai nasehat.(H.R Bukhari)

5. Mencintai orang muslim seperti mencintai diri sendiri (H.R.Mutafaq`alaihi)

6. Jika saudara kita mempunyai hajat saudaranya sesama muslim, maka segera tunaikan hajatnya. (H.R Bukhari, Baihaqi)

7. Jika ada yang ingin menunaikan hajat saudaranya sesama muslim, sedangkan ia mempunyai kemampuan yang sedikit, maka kita secepatnya membantunya (H.R Muslim, Thabrani, Baihaqi, Hakim)

8. Menunaikan hajat sesama muslim berpahala 10 tahun I`tikaf di mesjid, sedangkan 1 malam saja I`tikaf di masjid akan dijauhkan dari neraka jahannam sejauh jarak langit dn bumi. (H.R Thabrani)

9. Saling mengunjungi sesama muslim. Itu adalah pertanda kasih sayang dan sekaligus menghidupkan lingkungan yang baik.(H.R Muslim, Baihaqi, Thabrani).

10. Merasa gembira dan senang jika orang lain mendapat kesenangan atau kegembiraan, walaupun kita sendiri belum tentu senang atau kita tidak mendapat manfaat apa-apa dari kesenagannya. (H.R Muslim, Thabrani)

11. Menolong saudara muslim yang dizhalimi orang kafir. (Muslim, Ibnu Abi Syibah).

12. Sederhanakanlah dalam mencintai atau membenci seseorang, yaitu jika mencintai tidak berlebih-lebihan dan jika terpaksa membencipun hendaknya tidak berlebihan, kedua-duanya dilakukan semata-mata karena Allah swt.

13. Menanamkan rasa malu pada diri, karena malu adalah sebagian dari iman. Orang yang tidak memiliki rasa malu dia akan bisa berbuat apa saja. (Tirmidzi)

14. Jangan sekali-kali menyusahkan orang mu`min, baik perasaannya, badannya dan fikirannya. Walaupun sekedar main-main atau senda gurau,karena itu adalah suatu kezhaliman yang besar. (Muslim, Abu Daud, Tirmidzi)

15. Jangan membuat takut atau terkejut kepada sesama muslim. Rasulullah saw sangat marah ketika ada seorang sahabatnya yang lain, walaupun hanya sekedar bergurau. (Muslim,Abu Daud, Thabrani)

16. Jangan meremehkan sesama muslim, walaupun dari segi zhahirnya mereka hina atau lebih rendah adari kita, tetapi yang harus kita ingat bahwa dalam hati mereka ada kalimah yang mulia (Laailaahaillallah). (Muslim, Abu Saad, ibnu Majah )

17. Jangan membuat seseorang mu`min marah. (Muslim)

18. Jangan menghujat seorang muslim karena kesalahannya, jangan kita tanyakan dengan nada menuntut;”Kenapa kau berbuat kesalahan seperti ini”(Muslim)

19. Jangan menyinggung perasaan orang mu`min (Muslim, Ibnu `Asakir)).

20. Jangan menghina sesama muslim walaupun ia telah berbuat salah.Dengan menghinanya berarti kita telah membantu syetan. Seharusnya jika mengetahui seseorang mu`min berbuat salah kita memohonkan ampun dan rahmat untuknya.(Bukhari, Baihaqi)

21. Menghina sesama muslim sangan dilarang oleh Al-Qur-n. Barangsiapa yang meremehkan Al-Qur-an berarti menghina Al-Qur an.(Abu Nu`aim)

22. Jangan membicarakan kesalahan orang mukmin, jika bukan untuk ishlah (memperbaikinya) walaupun jelas kesalahannya. (Bukhari)

23. Tidak boleh memata-matai kesalahan seorang mukmin.(Al-Qur-an dan Hadits)

24. Usahakan selalu menutupi kekurangan dan keburukan sesama muslim. Menutupi keburukan sesama mukmin sama dengan menyelamatkan anak yang akan dikubur hidup-hidup.(Abu Daud, Baihaqi,Thabrani)

25. Hendaknya selalu mamaafkan kesalahan sesama mu`min. Ini adalah sifat orang muslim yang muhsin (Al-Qur an dan Hadits)

26. Jangan membenci orang yang berbuat salah, tetapi hanya membenci kesalahannya saja. ( Abu Asakir)

27. Jangan mendendam karena kesalahan orang lain yang dilakukan terhadap kita (Muslim)

28. Tunaikan hak muslim atas muslim lainnya : menjawab salam, menengoknya bila sakit, mengantar jenazah, mendo`akan jika bersin dan memenuhi undangan (Mutafaqun`alaihi).

29. Menghormati yang tua dan menyayangi yang muda.

30. Hendaknya kita selalu bersikap ramah kepada setiap orang walaupun kita tidak menyukainya .(Ahmad, Thabrani,, Abu Na`im)

31. Jika kita dibenci oleh seseorang, maka tanyakan, apa salah saya ? (Ibnu Mundziri).

32. Jika kita bertengkar dengan seseorang, maka disunnahkan agar segera menyatakan sayang kepada lawan bertengkar itu. (Thabrani)

0 komentar :

Posting Komentar